Langsung ke konten utama

Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Biduran

Biduran (urtikaria) adalah reaksi alergi pada kulit yang ditandai bentol merah, gatal, dan bengkak. Atasi dengan menghindari pemicu dan antihistamin

Biduran, atau dalam istilah medis dikenal sebagai urtikaria, adalah salah satu masalah kulit yang cukup umum dan sering kali mengganggu. Kondisi ini ditandai dengan munculnya ruam merah, bentol-bentol, serta rasa gatal yang intens di berbagai bagian tubuh. Meskipun terlihat sepele, biduran bisa sangat mengganggu kenyamanan, terutama jika terjadi di malam hari. Mari kita pelajari lebih dalam tentang apa itu biduran, penyebabnya, serta cara efektif untuk mengatasinya.


Apa Itu Biduran?

Biduran adalah reaksi hipersensitivitas pada kulit yang sering kali disebabkan oleh alergi. Bentol-bentol merah yang muncul pada kulit adalah hasil dari pelepasan zat kimia dalam tubuh yang disebut histamin. Histamin adalah mediator inflamasi yang dilepaskan oleh sel imun sebagai respon terhadap berbagai pemicu, seperti alergi makanan, obat-obatan, atau faktor lingkungan. Selain gatal dan bentol, biduran juga bisa menyebabkan pembengkakan pada kulit yang terasa tidak nyaman.


Penyebab Utama Biduran

Biduran bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan penting untuk mengetahui apa yang memicu reaksi alergi ini agar bisa dihindari di masa mendatang. Beberapa penyebab umum biduran meliputi:

  • Alergi Makanan: Makanan seperti kacang, susu, seafood, atau bahan tambahan makanan tertentu bisa memicu biduran pada beberapa orang.
  • Alergi Obat-Obatan: Beberapa obat, seperti antibiotik atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), bisa menyebabkan reaksi alergi yang berujung pada biduran.
  • Alergi Lingkungan: Serbuk sari, debu, bulu hewan peliharaan, atau paparan sinar matahari yang berlebih dapat memicu urtikaria pada orang yang sensitif.
  • Suhu Dingin atau Panas: Udara dingin atau paparan panas yang berlebihan dapat memicu pelepasan histamin pada beberapa individu.
  • Stres Fisik atau Emosional: Stres juga dapat menjadi pemicu biduran, terutama jika stres tersebut tidak dikelola dengan baik.
  • Infeksi: Beberapa infeksi virus atau bakteri bisa memicu respon imun yang berujung pada biduran.
  • Penyakit Autoimun: Pada beberapa kasus, biduran bisa menjadi tanda adanya penyakit autoimun di mana sistem imun tubuh menyerang sel-sel sehatnya sendiri.


Mengapa Biduran Sering Terjadi di Malam Hari?

Menariknya, biduran sering kali lebih parah di malam hari. Hal ini terjadi karena beberapa alasan:

  • Irama Sirkadian: Tubuh memiliki irama sirkadian, atau jam biologis, yang mengatur berbagai fungsi tubuh. Pada malam hari, konsentrasi histamin dalam tubuh cenderung lebih tinggi, yang menyebabkan gejala biduran semakin terasa.
  • Udara Dingin: Suhu malam yang lebih dingin juga bisa memicu biduran, terutama pada orang yang sensitif terhadap udara dingin.
  • Alergen pada Kasur: Kasur, bantal, dan selimut sering menjadi tempat penumpukan alergen seperti tungau debu, yang bisa memicu biduran saat Anda tidur.


Cara Mengatasi Biduran

Menghadapi biduran bisa menjadi tantangan, terutama jika rasa gatalnya tidak tertahankan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk mengatasi biduran:

  • Hindari Pemicu: Jika Anda tahu apa yang memicu biduran, hindari pemicu tersebut sebisa mungkin. Misalnya, jika biduran disebabkan oleh makanan tertentu, hentikan konsumsi makanan tersebut.
  • Kompres Dingin: Mengompres area yang terkena biduran dengan air dingin dapat membantu mengurangi rasa gatal dan pembengkakan. Air dingin bekerja dengan menenangkan kulit dan menghambat pelepasan histamin lebih lanjut.
  • Gunakan Bedak Cair: Bedak cair dapat digunakan untuk meredakan gatal dan mencegah iritasi lebih lanjut pada kulit.
  • Konsumsi Antihistamin: Obat antihistamin seperti CTM, setirizin, loratadin, atau dienhidramin dapat membantu meredakan gejala biduran. Namun, pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan atau berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
  • Kenakan Pakaian Longgar: Pakaian ketat dapat memperburuk iritasi kulit, jadi pilihlah pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang nyaman.
  • Hindari Panas dan Keringat Berlebihan: Panas dan keringat dapat memperburuk gejala biduran, jadi penting untuk tetap berada di lingkungan yang sejuk dan nyaman.
  • Konsultasikan dengan Dokter: Jika biduran tidak kunjung reda atau gejala semakin parah, seperti adanya tanda-tanda anafilaksis (kesulitan bernapas, pembengkakan wajah atau tenggorokan), segera konsultasikan dengan dokter atau petugas medis terdekat.


Biduran memang bisa menjadi kondisi yang sangat mengganggu, terutama jika terjadi secara berulang. Namun, dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, Anda dapat mengendalikan gejala dan mencegah biduran muncul kembali. Jika gejala yang Anda alami tidak kunjung reda atau semakin parah, jangan ragu untuk mencari bantuan medis. Kesehatan kulit Anda adalah cerminan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, jadi pastikan untuk menjaganya dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Luar Biasa Biji Pepaya untuk Kesehatan yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Selama ini, biji pepaya sering kali dianggap sebagai limbah yang harus dibuang. Padahal, biji kecil ini ternyata menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Mari kita pelajari lebih dalam tentang manfaat biji pepaya dan bagaimana cara memanfaatkannya untuk kesehatan kita. 1. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan Biji pepaya memiliki kemampuan untuk membantu pencernaan. Biji pepaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Vibrio cholera, dua jenis bakteri yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare dan infeksi usus. Mengonsumsi biji pepaya setiap hari, meskipun hanya satu sendok kecil, dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dengan membunuh bakteri-bakteri berbahaya di dalam usus. 2. Menjaga Kesehatan Ginjal Ekstrak biji pepaya dapat melindungi ginjal dari kerusakan, terutama yang disebabkan oleh konsumsi obat-obatan seperti paracetamol. Biji pepaya ini juga mengandung antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel-sel ginjal, menjadikannya sangat ...

Bebas dari GERD! Panduan Lengkap Mengatasi Asam Lambung Naik

Penyakit asam lambung atau dikenal dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) seringkali menjadi momok bagi banyak orang. Sensasi panas di dada seperti terbakar, rasa pahit di mulut, dan gejala lain yang mengganggu, bisa membuat aktivitas sehari-hari terganggu. Namun, tahukah Anda bahwa banyak hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah ini? Apa Itu GERD? GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan rasa tidak nyaman hingga nyeri di bagian dada. Meskipun seringkali disalahartikan sebagai gejala penyakit jantung, GERD sebenarnya disebabkan oleh lemahnya klep antara lambung dan kerongkongan, sehingga asam lambung bisa naik kembali. Penyebab Utama GERD terdapat beberapa faktor yang dapat memicu GERD, di antaranya: Makanan dan Minuman : Makanan yang mengandung kafein, cokelat, keju, dan makanan berlemak tinggi bisa meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung. Kebiasaan Setelah Makan : Langsung t...